Reason, Season, Lifetime



0 comments
People come into your life for a reason, a season or a lifetime.
When you figure out which one it is,
you will know what to do for each person.


When someone is in your life for a REASON,
it is usually to meet a need you have expressed.
They have come to assist you through a difficulty;
to provide you with guidance and support;
to aid you physically, emotionally or spiritually.
They may seem like a godsend, and they are.
They are there for the reason you need them to be.

Then, without any wrongdoing on your part or at an inconvenient time,
this person will say or do something to bring the relationship to an end.
Sometimes they die. Sometimes they walk away.
Sometimes they act up and force you to take a stand.
What we must realize is that our need has been met, our desire fulfilled; their work is done.
The prayer you sent up has been answered and now it is time to move on.

Some people come into your life for a SEASON,
because your turn has come to share, grow or learn.
They bring you an experience of peace or make you laugh.
They may teach you something you have never done.
They usually give you an unbelievable amount of joy.
Believe it. It is real. But only for a season.

LIFETIME relationships teach you lifetime lessons;
things you must build upon in order to have a solid emotional foundation.
Your job is to accept the lesson, love the person,
and put what you have learned to use in all other relationships and areas of your life.
It is said that love is blind but friendship is clairvoyant.

— Unknown

 

Happiness



0 comments
"Bahagia itu sederhana. Bahagia itu sesederhana tidur cukup, makan cukup, dikelilingi orang yang kita sayangi, dan dapat melakukan hal yang kita senangi."

Gw rasa dari definisi bahagia itu, gw seharusnya bahagia. Tidur gw cukup, walaupun kadang susah untuk tidur. Makan gw cukup, bahkan sangat cukup. Gw dikelilingi orang-orang yang gw sayangi, papa, mama, adik, saudara dan teman. Gw bisa melakukan hal-hal yang gw senangi, baca, browsing, jalan-jalan, belanja, makan. Jadi seharusnya gw bahagia dengan segala yang ada di tangan gw, dengan segala fasilitas yang ada di sekeliling gw, dengan apa yang Tuhan uda berikan selama ini ke keluarga gw 

Tapi gw merasa kurang bahagia.
Sampai akhirnya gw sadar apa yang membuat gw merasa kurang bahagia.
Sampai akhirnya gw ketemu sama temen-temen gw dan bertukar banyak cerita.
Sampai akhirnya gw sadar, gw kurang bahagia karena gw kurang bersyukur.

Dulu, gw berpikir, "apaan sih orang bilang bersyukur, bersyukur, bersyukur melulu, emang bersyukur bisa bikin kita lebih baik apa? kita tuh harus jadi orang yang ga gampang puas, kalo ga gimana bisa maju lah, gampang puas mulu".

Sampai akhirnya saat itu gw benar-benar tersentak dan seperti ditegur, dan benar-benar merasa bersyukur yang sesungguhnya. Malam itu, setelah mendengar cerita temen gw, gw benar-benar merasa bersyukur yang sesungguhnya. Rasa yang hebat, pikiran gw melayang ke potongan-potongan ingatan kasih Tuhan dan perlindungan Tuhan di hidup gw.

"bagaimana keluarga gw diselamatkan dari kerusuhan Ambon tahun 1999, meski rumah kami ludes dibakar, dan itu rumah kedua kami yang terbakar (sebelumnya pada saat gw masi bayi), kemudian perlahan pulih, dan bisa hidup di Jakarta sampai sekarang"


"bagaimana Tuhan beri keluarga yang harmonis, dididik dengan lembut namun tegas, sehingga gw jadi seperti gw sekarang."


"bagaimana kalo bukan karena didikan orang tua gw yang cukup keras, mungkin gw udah ikutan hancur-hancuran seperti teman-teman gw"


"bagaimana Tuhan beri gw, mama yang bisa masak SUPER ENAK. You should try her steak, spaghetti, i fu mie, corn soup, nasi kuning, nasi uduk, soto ayam, rawon, ikan bakar, oxtail soup, macaroni schotel, lasagna, egg tart, homemade bread, bakpao, chiffon cake andddd so on"


"bagaimana Tuhan beri gw, papa yang SUPER BAIK, yang akhirnya disenangi semua orang, dan gw mau belajar jadi orang seperti papa gw"


"bagaimana gw masih bisa liburan ke luar negeri"


"bagaimana Tuhan perlahan memulihkan hati gw pasca putus dengan mantan yang udah pacaran 6 tahun"


"bagaimana Tuhan kasi teman-teman yang tepat di hidup gw, dari yang buruk sampai yang paling baik, tidak lain supaya gw belajar dari mereka"


"bagaimana Tuhan kasi penjelasan-penjelasan tentang semua hal yang tadinya gw ga ngerti"


"bagaimana gw bisa dengan rutin belanja baju tiap bulan untuk memenuhi kepuasan gw"


"bagaimana Tuhan sayang banget sama gw, gw masih diingetin tentang bersyukur"



kalau gw boleh ralat quote di atas:
"Bahagia itu sederhana. 
Bahagia sesederhana tidur cukup, 
makan cukup, 
 dikelilingi orang yang kita sayangi, 
dapat melakukan hal yang kita senangi. dan
b e r s y u k u r  " 

newer post older post